Rabu, 09 September 2015

Anemia Hemolitik




Anemia hemolitik adalah kadar hemoglobin (Hb) kurang dari normal akibat kerusakan eritrosit yang lebih cepat dari kemampuan sumsum tulang untuk menggantikannya (IPD edisi 4).
Anemia hemolitik adalah anemia yang diakibatkan peningkatan kecepatan dekstruksi (penghancuran) eritrosit (Kapita Selekta Hematologi Edisi 6).

Etiologi/ penyebab:
1.      Anemia hemolitik herediter (diturunkan) à intrakorpuskuler
a.       Defek/cacat enzim
-          Defek jalur Embden Meyerhof (defisiensi Piruvat kinase, defisiensi glukosa posphat isomerase)
-          Defek jalur heksosa monofosfat (defisiensi G6PD, defisiensi glutation reduktase)
b.      Defek membran eritrosit

Gambar membran eritrosit. Jika ada cacat pada protein pembentuk membran akan mengakibatkan eritrosit hancur lebih cepat.
-          Sferositosis herediter
-          Elipsitosis herediter
c.       Hemoglobinopati
-          Talasemia
-          Anemia sel sabit
2.      Anemia hemolitik yang didapat à ekstrakorpuskuler
a.       Anemia hemolisis imun
-          Autoimun
b.      Anemia hemolisis non-imun
-          Mikroangiopati
-          Infeksi
-          Obat

Faktor resiko:
1.      Infeksi malaria, clostridium perfinger
2.      Penderita talasemia
3.      Pasien yang memiliki antibodi terhadap eritrosit

Patofisiologi
-          Normalnya usia eritrosit normal adalah 120 hari. Setelah masanya selesai maka akan dihancurkan di ekstravaskuler oleh makrofag sistem RES (Retikulo Endothelial System) seperti hati dan limpa.
-          Hemolisis eritrosit dapat terjadi di intravaskular maupun ekstravaskular tergantung pada penyebab yang mendasari anemia tersebut.
-          Pada hemolisis intravaskular, eritrosit akan langsung hancur di sirkulasi darah. Penyebabnya karena trauma mekanik maupun infeksi.



-        Sedangkan pada hemolisis ekstravaskular, eritrosit akan hancur oleh sistem retikuloendotelial (RES). Karena eritrosi telah mengalami perubahan membran, dan karena tidak bisa melintasi RES, maka akan difagosit oleh makrofag.


Gejala klinis:
1.      Lemah, pusing, cepat capek, sesak
2.      Urinnya kecoklatan (jarang)
3.      Kulit dan mukosa menguning
Hal ini terkait dengan meningkatnya kadar bilirubin 1.
4.      Beberapa pasien didapatkan hepatosplenomegali
Terjadi peningkatan aktivitas RES.

Pemeriksaan dan diagnosis
1.      Anamnesis sesuai riwayat penyakit dan keluhan
2.      Pemeriksaan fisik
a.       Lemah, pusing, cepat capek, sesak
b.      Kulit dan mukosa menguning
c.       Beberapa pasien didapatkan pembesaran hati dan limpa
3.      Pemeriksaan Laboratorium
a.       Pemeriksaan darah tepi
-          Hb à Menurun
-          LED à meningkat
-          Retikulosit à meningkat
-          Sel helmet, skitosit à hemolitik mikroangiopati
-          Sel sperosit à sperositosis herediter
b.      Sediaan hapus darah tepi
Eritrosit ànormokrom normositik, anisositosis (berbeda-beda ukuran), poikilositosis (banyak bentuk)


Khusus Talasemia:
Eritrosit à mikrositik hipokrom, anisositosis, poikilositosis , sel target, sel eritrosit berinti , sel tetesen air mata, sel polikrom, sel fragmentosit

Gambaran anemia sel sabit:



c.       Aspirasi sumsum tulang
-          Selularitas à hiperseluler
-          eritropoetik à hiperaktif, semua seri ditemui, predominan rubrisit
-          Mielopoetik à agak tertekan, semua seri ditemui
-          Trombopoetik à Megakariosit mudah ditemukan
-          M : E rasio à terbalik (N: 3-4 : 1)
-          Cadangan besi normal/meningkat 

d.      IV.Pemeriksaan lab yg lain
-          Coombs’test
Lansung à Utk menentukan adanya antibodi atau komplemen pada permukaan sel darah merah
Tdk lansung à menentukan adanya anti-RBC antibodi yg bebas di dlm sirkulasi
-          LDH à sering meningkat pd intravaskuler dan ekstravaskuler hemolisis
-          Bilirubin indirekàmeningkat
-          Haptoglobin à menurun/tdk ada
-          Hemosiderin dan Hb urin àmenentukan sedang sampai berat hemolisisis intravaskuler 


Sumber:
Kapita Selekta Hematologi Edisi 6 karangan A. V. Hoffbrand & P. A. H. Moss
Buku Ajar IPD FKUI Jilid 2 Edisi 4
terima kasih atas gambarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar