Pemantauan pertumbuhan memerlukan
standar yang tepat
yang bertujuan untuk mendeteksi dini
adanya gangguan pertumbuhan,
memantau status gizi
serta dapat meningkatkan gizi
anak, menilai dampak
kegiatan intervensi medis
dan nutrisi, serta deteksi dini penyakit yang mendasari
gangguan pertumbuhan.
Skrining menggunakan KPSP bertujuan untuk dapat mendeteksi dini
setiap gangguan yang mungkin terjadi pada
setiap tahapan perkembangan
anak, untuk selanjutnya
dapat diintervensi.
Alat-alat
1.
Perlengkapan pengukuran dasar (antropometri) anak:
a.
Timbangan berat badan
yang sudah ditera
·
Untuk anak <2 tahun: timbangan pediatrik dengan alas tidur (pediatric
scale with pan).
·
Untuk anak >2 tahun: beam balance scale.
·
UNISCALE (timbangan
elektronik untuk menimbang
ibu dan anak
sekaligus)
Timbangan berat badan yang
direkomendasikan adalah:
·
Solidity built dan durable
·
Elektronik (digital)
·
Dapat mengukur berat sampai 150 kg
·
Mengukur sampai ketelitian 0,1 kg (100g)
·
Penimbangan berat badan dengan cara ditera
b.
papan pengukur panjang /tinggi badan
c.
pita pengukur lingkar kepala
d.
pita pengukur lengan kiri atas.
2.
Grafik standar pertumbuhan anak
3.
Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP)
Untuk kali ini yang dibahas adalah pengukuran dasar (antropometri)
anak:
Mengukur Pertumbuhan Anak
1.
Anak dalam kondisi tidak berpakaian atau berpakaian minimal
2.
Mulai dari catatan pertumbuhan (growth record) anak,
3.
Tentukan umur anak pada saat pengukuran
4.
Kenali tanda-tanda klinis marasmus dan kwashiorkor
5.
Ukur dan catat berat badan anak
6.
Ukur dan catat panjang badan atau tinggi badan
7.
Ukur dan catat lingkar kepala anak
8.
Ukur dan catat lingkar lengan kiri atas anak
9.
Tentukan BMI dengan menggunakan tabel atau kalkulator
Tanda-tanda marasmus dan kwashiorkor
Tanda-tanda klinis marasmus
dan kwashiorkor perlu
diketahui karena perlu
penanganan khusus segera yang
meliputi pemberian asupan khusus, pemantauan ketat, antibiotika, dll. Anak
dengan kondisi seperti ini sebaiknya segera dirujuk.
Pengukuran Berat Badan
Mengukur berat badan anak usia di bawah 2 tahun
·
Penimbangan dapat dilakukan dengan timbangan pediatrik. Pada
penimbangan dengan menggunakan alat
ini, harus dipastikan
anak ditempatkan di
alas baring sehingga berat
badan terdistribusi secara
merata. Setelah anak
berbaring dengan tenang, berat
badan dicatat.
·
Bila tidak ada alternatif, dapat digunakan UNISCALE.
Mengukur berat badan anak usia >2 tahun
·
Penimbangan dengan beam balance scale atau timbangan elektronik sebaiknya dilakukan
setelah anak mengosongkan kandung kemih dan sebelum makan.
·
Timbangan harus ditempatkan
di alas yang
keras dan datar
serta dipastikan ada pada angka nol sebelum digunakan.
·
Anak berdiri tenang
di tengah timbangan dan kepala
menghadap lurus ke
depan, tanpa dipegangi.
·
Adanya edema atau massa harus dicatat.
·
Berat badan dicatat hingga 0,1 kg terdekat.
Pengukuran Panjang Badan
Untuk bayi dan
anak dengan panjang
badan ≤85 cm,
panjang badan diukur menggunakan papan
pengukur kayu atau
Perspex (Perspex measuring
board).
·
Pengukuran dilakukan oleh
dua pemeriksa untuk memastikan posisi anak
secara benar agar hasilnya akurat dan dapat dipercaya.
·
Anak diposisikan dengan
wajah menghadap ke
atas, kepala menempel
pada sisi yang terfiksasi,
bahu menempel di permukaan papan,
dan tubuh paralel terhadap aksis
papan.
·
Pemeriksa kedua memegang
kaki anak, tanpa sepatu,
jari kaki menghadap ke atas, dan lutut anak lurus.
·
Ujung papan yang
dapat digerakkan, didekatkan hingga tumit anak dapat menginjak papan.
·
Bila anak tidak dapat diam, pengukuran dapat dilakukan hanya dengan
mengukur tungkai kiri.
·
Pengukuran dilakukan hingga milimeter terdekat.
·
Cantumkan hasil pengukuran pada grafik sesuai umur.
Pengukuran Tinggi Badan
Untuk anak dengan tinggi badan
>85 cm atau berusia
>2 tahun dan
sudah bisa berdiri, pengukuran tinggi
badan harus dilakukan dalam posisi berdiri karena
terdapat perbedaan sebesar 0.7 cm antara pengukuran dalam posisi berdiri dan
berbaring. Jika memungkinkan,
gunakan free-standing stadiometer
atau anthropometer.
Pengukuran juga dapat
dilakukan dengan right-angle
headboard dan batang pengukur, pita yang tidak meregang dan
terfiksasi ke dinding, atau wall-mounted stadiometer.
·
Pakaian anak seminimal mungkin sehingga postur tubuh dapat dilihat
dengan jelas. Sepatu dan kaos kaki harus dilepas.
·
Anak diminta berdiri tegak, kepala dalam posisi horisontal,
kedua kaki dirapatkan, lutut lurus, dan tumit, bokong,
serta bahu menempel pada
dinding atau permukaan vertikal stadiometer
atau anthropometer.
·
Kedua lengan berada
disisi tubuh dan telapak
tangan menghadap ke
paha; kepala tidak harus
menempel pada permukaan vertikal.
Untuk anak yang lebih
muda, tumit perlu
dipegang agar kaki tidak diangkat.
·
Papan di bagian
kepala yang dapat
bergerak (movable head-board)
diturunkan perlahan hingga menyentuh ujung kepala.
·
Tinggi badan dicatat
saat anak inspirasi
maksimal dan posisi
mata pemeriksa paralel dengan
papan kepala.
·
Tinggi badan diukur hingga milimeter terdekat.
·
Cantumkan hasil pengukuran pada grafik sesuai umur.
Pengukuran Lingkar Kepala
Pengukuran lingkar kepala dilakukan pada semua bayi dan anak secara
rutin untuk mengetahui adanya mikrosefali, makrosefali, atau normal sesuai
dengan umur dan jenis kelamin. Alat yang dipakai adalah pita pengukur
fleksibel, terbuat dari bahan yang tidak elastik (pita plastik atau metal yang
fleksibel). Sebaiknya ada yang membantu memegang kepala bayi/anak selama
pemeriksaan agar posisi kepala anak tetap. Kepala pasien harus diam selama
diukur.
·
Pita pengukur ditempatkan melingkar di kepala pasien melalui bagian
yang paling menonjol (protuberantia occipitalis) dan dahi (glabella), pita
pengukur harus kencang mengikat kepala.
·
Cantumkan hasil pengukuran pada grafik lingkar kepala.
Interpretasi:
Pemeriksaan lingkar kepala secara serial dapat menentukan
pertumbuhan dan perkembangan otak: normal, terlalu cepat (keluar dari jalur
pertumbuhan normal) seperti pada hidrosefalus , terlambat atau tidak tumbuh
yang dapat disebabkan oleh berbagai penyakit.
·
Jika lingkar kepala lebih besar dari 2 SD di atas angka rata-rata
untuk umur dan jenis kelamin/ras (> + 2 SD) disebut makrosefali.
·
Bila lingkar kepala lebih kecil dari 2 SD di bawah angka rata-rata
untuk umur dan jenis kelamin/ras (< - 2 SD) disebut mikrosefali.
Pengukuran Lingkaran Lengan Kiri Atas
Alat pengukuran yang dipakai
adalah pita skala Shakir yang disederhanakan oleh Morley dengan
memberi warna hijau,
kuning dan merah
agar mudah dipahami.
Pengukuran dilakukan pada pertengahan lengan kiri atas, antara
akromion dan olekranon.
Ukuran normal lingkaran lengan :
·
Bayi baru lahir : 11 cm
·
Umur 1 tahun : 16 cm
·
Umur 5 tahun : 17 cm.
Apabila hasil pengukuran terdapat pada warna hijau, hasil
pengukuran adalah normal.
Interpretasi
kecenderungan pada kurva
pertumbuhan, dan menentukan
apakah anak tumbuh normal,
mempunyai masalah pertumbuhan
atau berisiko mengalami
masalah pertumbuhan
·
Peningkatan dan penurunan tajam pada garis pertumbuhan (growth
line)
·
Garis pertumbuhan datar (flat growth line/stagnation)
·
Kecenderungan pada BMI
terhadap umur. BMI
tidak meningkat sesuai
dengan umur.
Pada kurva normal,
BMI pada bayi
meningkat tajam dimana
pencapaian berat cepat relatif terhadap panjang badan pada 6 bulan
kehidupan. BMI kemudian menurun kemudian setelah itu dan relatif stabil dari
umur 2 tahun sampai 5 tahun.
BMI (Body Mass Index) terhadap
umur bermanfaat untuk
skrining overweight dan
obesitas. Jika mengatakan
anak overweight, perhatikan berat badan
orangtuanya. Jika salah satu orang tua
obese, 40% kemungkinan
menjadi overweight, jika
keduanya, 70% kemungkinan anak
mengalami overweight.
Kurva BMI: anak 2-20 tahun (laki-laki)
Kurva BMI: anak 2-20 tahun (perempuan)
Sumber:
Bahan SL 1.6
World Health Organization. Training Course on Child Growth
Assessment. Version 1 ─ November 2006. Geneva: WHO; 2006.
Gibson RS. Nutritional assessment: a laboratory manual. New York:
Oxford University Press; 1996. hlm 41-7